Minggu, 03 Maret 2013

Ketika Chester Bercurhat




Disini chester bennington curhat tentang dirinya di masa lalu...

chester bennington berkata :
"nyokap gue seorang juru rawat dan bokap gue seorang polisi. mereka bercerai ketika gue berumur sebelas tahun"

"hidup gue benar-benar hancur saat itu, gue benar-benar berada dijalan yang salah ! gue punya sobat yg bunuh diri, gue kehilangan teman karena kecelakaan saat main skateboard. hidup gue pun nyaris diujung tanduk. gue main dengan kereta salju dari atas bukit dan begitu meluncur turun, menabrak dinding dan gue mendapat 47 jahitan"

"umur 14 tahun gue lari ke drugs dan kecanduan kokain, LSD. dan umur 18 tahun gue banyak melanggar hukum. gue dimasukkan ke panti sosial untuk rehabilitasi. untungnya nyokap dan bokap menolong gue. mereka orang-orang terbaik yg gue miliki diplanet bumi ini"


source: majalah kawanku terbitan tahun 2002

Jumat, 21 Desember 2012

Puisi spesial hari IBU


IBU

Di kala resah ini kian mendesah dan menggalaukan jiwaku
Kau ada di sana …
Di saat aku terluka
hingga akhirnya…tercabik-cabiklah keteguhan hatiku
Kau masih ada di sana…

Ketika aku lelah dan semangatku patah untuk meneruskan perjuangan,
terhenti oleh kerikil –kerikil yang kurasa terlampau tajam
hingga akhirnya aku pun memilih jeda!!!
Kau tetap ada di sana…
memberiku isyarat untuk tetap bertahan

Ibu…kau basuh kesedihanku, kehampaanku dan ketidakberdayaanku
“Tiada lain kita hanya insan Sang Kuasa,
Memiliki tugas di bumi tuk menegakkan kalimatNya
Kita adalah jasad, jiwa, dan ruh yang terpadu
Untuk memberi arti bagi diri dan yang lain”
Kata-katamu laksana embun di padang gersang nuraniku
memberiku setitik cahaya dalam kekalutan berfikirku
Kau labuhkan hatimu untukku, dengan tulus tak berpamrih

Kusandarkan diriku di bahumu
Terasa…kelembutanmu menembus dinding-dinding kalbuku
Menghancurleburkan segala keangkuhan diri
Meluluhkan semua kelelahan dan beban dunia
Dan membiarkannya tenang terhanyut bersama kedalaman hatimu

Kutatap perlahan…
matamu yang membiaskan ketegaran dan perlindungan
Kristal-kristal lembut yang sedang bermain di bola matamu,
jatuh…setetes demi setetes
Kau biarkan ia menari di atas kain kerudungmu
Laksana oase di terik panasnya gurun sahara

Ibu…
Nasihatmu memberi kekuatan untukku
rangkulanmu menjadi penyangga kerapuhanku
untuk ,menapaki hari-hari penuh liku
…semoga semua itu tak akan pernah layu!

Ibu…
Dalam kelembutan cintamu, kulihat kekuatan
dalam tangis air matamu, kulihat semangat menggelora
dalam dirimu, terkumpul seluruh daya dunia!

Sabtu, 08 Desember 2012

Tugas Video Iklan Layanan Masyarakat

Bekkichot !!!


Minggu, 02 Desember 2012

Review Lagu Lagu di Album A Thousand Suns


  1. (The Requiem) Komposisi singkat yang moodnya "haunting", dengan sound pad yang gelap, sesekali denting piano, dan suara perempuan (belakangan gw tau dari temen gw, ini suara Mike Shinoda yg diproses mati2an) yg dgn lirih menyanyi "God save us everyone..." menjadi sebuah intro yang cocok utk menggambarkan "kekelaman" album ini.
  2. (The Radiance) Sambungan langsung dari The Requiem, kita disuguhkan potongan interview dari Robert Oppenheimer, salah satu tokoh Manhattan Project yang digelari "Bapak Bom Atom".
  3. (Burning in the Skies) Komposisi berformat "single" pertama sampai sejauh ini, bertempo medium dan mood yg amat sangat jauh lebih tenang dibanding lagu2 LP pada umumnya, dengan lirik yang bernada penyesalan mendalam. Chester Bennington sang vokalis menyuguhkan performa yang apik, dengan penghayatan yg matang. Bukan penyesalan yang menangis meraung2, namun lebih kepada penyesalan yg merenung.
  4. (Empty Spaces) Komposisi terpendek di album ini, diberi judul yang sangat cocok, karena menggambarkan bagaimana sebuah ruang kosong yg hening (hanya ada suara jangkrik) di'perkosa' oleh peperangan, yang pada akhirnya hanya akan menyisakan ruang kosong kembali.
  5. (When They Come for Me) Komposisi yang cocok dikategorikan dalam genre "Synth Tribal", dengan beat kasar dr drum machine yg dilayer dengan drum dan perkusi akustik dari Rob Bourdon, serta distorsi gitar yg dilayer dengan distorsi synthesizer. Ditambah dengan liukan vokal bermotif etnik sebagai reffrain. Sebagian besar lirik disajikan dengan rap yang bernada sombong tapi catchy dari Mike Shinoda. Chester baru bernyanyi di bagian bridge ke belakang, masih dengan mood yg sama seperti lagu ke-3.
  6. (Robot Boy) Lagi2 lagu bernada kelam dengan Chester sebagai 'pemeran utama', seakan2 dia adalah sebuah robot yang hanya bisa mendendangkan melodi yang selalu sama (dan memang melody line-nya hanya 1, diulang2 terus) namun berisi pesan2 berbeda tentang harapan yg harus tetap disimpan di hati. Anehnya meskipun monoton, lagu ini tidak membosankan, mungkin karena aransemen dan build up yang pas.
  7. (Jornada del Muerto) Komposisi pendek, yang terjemahan bebasnya adalah "Route of the Dead Man". Bukan kebetulan mereka memilih judul ini, karena Jornada del Muerto adalah juga nama daerah di Amerika Serikat di mana di situ terdapat Tularosa Basin, tempat uji coba bom atom yang pertama.
  8. (Waiting for the End) Komposisi "single" berikutnya, dengan beat2 yang amat sangat hip-hop di awal lagu di bawah pimpinan rap-nya Mike Shinoda, kemudian pindah kendali ke Chester di reff, dan mengingatkan gw pada masa2 Beatles ketika mereka 'berguru' pada Ravi Shankar. Great song for a single, tp buat gw kurang interesting dan agak 'lepas' dari mood keseluruhan album. Ini adalah single ke-2 untuk album ini.
  9. (Blackout) Komposisi paling agresif di album ini! Buat yang dari tadi menantikan scream-vocalnya Chester, di sini tempatnya! Great performance juga dari Mr. Hahn dengan scratching dan beat-manipulationnya. Warna album Hybrid Theory dan Meteora paling terasa di lagu ini, sebagai obat kangen buat fans2 yang masih menyukai Linkin Park 'versi awal'.
  10. (Wretches and Kings) Ini juga salah satu komposisi yang agresif, diawali oleh pidato yang sama agresifnya dari Mario Savio, tentang pemberontakan terhadap "Sang Mesin", yang mungkin diartikan sebagai "otoritas negara". "... We, the animals, take control!!" teriak Chester. Agak2 bernuansa Rage Against The Machine menurut gw, hanya lebih sintetik, dan pake turn-table beneran, bukan gitarnya Tom Morello :D btw, Mr. Hahn rules here!!!
  11. (Wisdom, Justice, and Love) Kembali kita disuguhkan potongan pidato, kali ini dari Martin Luther King Jr., yg menarik kita dari mood 'kemarahan' ke mood 'perenungan'. Yang menarik adalah penggunaan vocoder di bagian akhir pidato, sehingga menimbulkan pertanyaan : Nurani manusiakah yg bicara? atau lagi2 alat dari "Sang Mesin"?
  12. (Iridescent) Komposisi terbaik dari album ini, menurut gw. Dengan melodi yang catchy, lirik yang penuh pengharapan, dan aransemen yang 'uplifting', seakan2 mengajak kita untuk kembali mengangkat kepala setelah musibah yang teramat berat.
  13. (Fallout) Komposisi pendek, dinyanyikan oleh sebuah robot(?). Lirik dari lagu "Burning In The Skies" diulang di sini, seakan2 menguatkan tema penyesalan.
  14. (The Catalyst) Saatnya untuk bangkit! Single pertama untuk album ini memukul keras dengan melodi dan liriknya, dengan mengulangi lirik di lagu "The Requiem" yang ternyata menjadi tema dasar keseluruhan album. Shinoda dan Chester sama2 bernyanyi di lagu ini, dengan intensitas yang hampir sama, terus terang di awal2 mendengarkan, gw sempet ga bisa membedakan antara mereka berdua.
  15. (The Messenger) Acoustic Linkin Park?? Ya, benar2 sesuatu yang mengejutkan, untuk komposisi penutup mereka bermain akustik, hanya dengan iringan gitar Brad Delson dan piano Mike Shinoda, seakan2 sebagai 'epilog' untuk cerita yang tadi sudah mereka tuturkan. Kalimat "... Love keeps us kind" menjadi pengingat bagi kita semua, sekaligus menutup album yang luar biasa ini. Cuma ada 1 hal yg sedikit mengganggu buat gw : untuk sebuah track akustik, Chester menyanyi agak terlalu berpower, sehingga moodnya kebanting.

Rabu, 28 November 2012

LP Underground 12 Telah Diluncurkan! Detail & Tracklist Demo

Linkin Park telah resmi meluncurkan edisi ke 12 LP Underground tahun ini. Kini ada 2 tipe membership LP Underground. Berikut adalah detailnya :

Untuk CD LPU 12 Demo :

Tracklist : 

Homecoming (Minutes to Midnight Demo)
Points of Authority (Demo)
Clarity (Minutes to Midnight Demo)
Asbestos (Minutes to Midnight Demo)
Bunker (Minutes to Midnight Demo)
So Far Away (Unreleased 1998)
Pepper (Meteora Demo)
Debris (Minutes to Midnight Demo)
Ominous (Meteora Demo)
Forgotten (Demo) 

Harga: Physical CD $10.00 USD/Digital Download $9.99 USD

Untuk membership :
The LPU 12 Pass CD Package shown with the LPU 12 CD:

LPU12 Pass membership : 
Annual membership to the LPU
Membership laminate and lanyard
Access to LPUnderground.com
Opportunities for Meet & Greets with Linkin Park
Early entry at Linkin Park shows
Access to pre-sale tickets
$5 credit to the LPU store 

Harga : $25.00 USD

LPU 12 Plus Pass Package shown with the LPU 12 CD

LPU12 Plus Pass includes: 

ALL of the LPU Pass benefits PLUS LPU merchandise package: 

LPU 12 T-shirt
Water bottle
Guitar pick
Carabiner key chain
Access to special LPU events including LPU Summits 

Harga: $60.00 USD

Untuk merayakan peluncuran LPU 12 ini, FOR A LIMITED TIME ONLY, CD LPU12 harganya hanya $1 jika kamu menjadi anggotaan LPU 12 sekarang. Ongkos kirim seluruh dunia GRATIS. Selain itu banyak paket, jika kamu bergabung di LPU 12 antara tanggal sekarang sampai tanggal 1 Desember, kamu akan dijamin meet & greet dengan Linkin Park pada show mendatang. 2 runner up akan menerima hadiah paket Linkin Park.
Jadi, mau bergabung di LP Underground 12? Silahkan Gabung DI SINI


Hybrid Theory


Hai sobat ? bila sobat mengaku penggemar Linkin Park sobat wajib menyimak artikel ini, karena kali ini Rizki Amal akan share Album Linkin Park Hybrid Theory. Bila sobat ingin mendownloadnya saya menyediakan link downloadnya.

Linkin Park meluncurkan album pertamanya Hybrid Theory pada tanggal 24 Oktober 2000 dengan single pertama One Step Closer. Namun, yang lebih terkenal adalah singel Crawling dan In the End. Lagu ini telah membuat Linkin Park menjadi populer. Penjualan album itu melebihi 15 juta keping. Linkin Park lalu merilis edisi spesial dari Hybrid Theory, dengan 2 lagu baru High Voltage (Reprise) dan My December.

Linkin Park lalu merilis album aransemen ulang dariHybrid Theory, yaitu Reanimation. Album ini pun meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 10 juta kopi. Singelnya, Pts.Of.Athrty tidak sepopuler singel di Hybrid Theory, namun cukup terkenal. Linkin Park, melalui Mike Shinoda dan Joseph Hahn, juga sempat bekerja sama dengan band The X-ecutioners dalam pembuatan singel It's Goin' Down. Linkin Park juga membentuk kelompok fans mereka bernama Linkin Park Underground, serta mulai mengadakan tur sendiri bernama Project Revolution, setelah sering diundang ke festival musik

Kelud Fest 2012




Lomba Film Dokumenter “Kelud Fest 2012” bertujuan untuk mendapatkan gambaran terbaru objek wisata dan budaya Gunung Kelud dengan medium video dokumentasi. Film yang dihasilkan dari kompetisi ini diharapkan mampu menjadi media promosi baru pariwisata Kabupaten Kediri. Film-film yang memenangkan kompetisi akan diputar reguler di Bioskop Kelud.


Selain itu tujuan dari kegiatan ini juga untuk memperkenalkan Gunung Kelud secara luas, khususnya generasi muda di Indonesia, khususnya di Jawa Timur; sehingga diharapkan bisa menimbulkan kecintaan akan Gunung Kelud sebagai salah satu obyek wisata andalan di Jawa Timur. Keterlibatan generasi muda untuk memperkenalkan Gunung Kelud melalui jalur media online dan jejaring sosial juga sangat diharapkan bisa dicapai melalui lomba ini. Pada akhirnya, secara langsung maupun tidak langsung, kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan tingkat kungjungan wisatawan baik lokal maupun asing ke Gunung Kelud dan membawa keuntungan ekonomi bagi masyarakat di sekitar Gunung Kelud.



Sekolah SMK Plus Darussalam pun juga ikut berpatisipasi dalam event yang baru pertama ini, kami memberi judul film ini "Pesona Wisata Gunung Kelud". Meskipun tidak menjadi juara, yang penting tetap berkarya :)